(source article: Teuku Norman. www.teukunoerman.com)

Ketahanan mental, terutama di masa-masa sulit seperti saat ini, berarti mengelola pikiran sedemikian rupa sehingga meningkatkan kemampuan untuk menghadapi persoalan yang timbul akibat krisis yang terjadi.  Ketahanan adalah keterampilan mengolah dan mengatur pikiran kita sendiri, melepaskan diri dari yang tidak konstruktif, dan menyeimbangkan kembali pemikirannya dengan cepat. Keterampilan untuk menyeimbangkan pikiran dapat dilatih. Berikut  adalah tiga strategi yang efektif dalam mengatasi hal tersebut:

 

  1. Tenangkan pikiran.

Saat kita fokus untuk menenangkan dan menjernihkan pikiran, kita dapat memperhatikan apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita dan apa yang muncul di dalam diri. Kita dapat mengamati dan mengelola pikiran dan fokus pada hal-hal positif serta mengalihkan pikiran kepada sesuatu yang membuat kita tenang, kondisi tenang sangat penting untuk membantu menjaga pikiran tetap positif. Karena hal tersebut akan mengurangi stres dan kekhawatiran. Dengan membuat pikiran tenang secara tidak langsung akan membangun otot ketahanan yang membuat terhindar dari stress.

(source pic: pinterest.com)

 

  1. Lihat lingkungan sekitar.

Keputusasaan dan ketakutan dapat menyebabkan reaksi berlebihan. Seringkali, rasanya lebih baik melakukan sesuatu hal apapun itu dari pada duduk dengan perasaan yang tidak nyaman.  Dalam beberapa bulan terakhir,  banyak sekali pemberitaan terkait penanganan terhadap orang-orang yang terkena dampak negatif Covid-19  yang membuat kita merasa kecewa dan frustrasi. Tetapi kita harus mencoba untuk menghadapi frustasi ini dengan melakukan reaksi yang positif. Kita membutuhkan ruang untuk melepaskan diri dari pusaran berita buruk sehingga pemikiran-pemikiran yang muncul dapat mendorong untuk membuat perencanaan lebih baik.  Dampaknya  kita dapat  bekerja lebih giat dengan tidak memikirkan hal-hal negatif serta mencari cara terbaik untuk maju, baik secara pribadi maupun sebagai seorang karyawan atau pemimpin.

(source pic: pinterest.com)

 

  1. Terhubung dengan orang lain.

Bila kita terhubung baik dengan orang-orang di sekitar, walaupun hubungan tersebut dibatasi jarak, tetapi karena pada dasarnya bahwa manusia sebagai mahluk sosial mempunyai sifat welas asih maka hal ini tidak akan membuat kita merasa terisolir.  Welas asih adalah niat untuk memberi manfaat bagi orang lain dan itu dimulai dari pikiran. Secara praktis, welas asih dimulai dengan mengajukan satu pertanyaan kepada diri sendiri saat kita menjalani hari dan terhubung baik secara virtual dan secara langsung dengan orang lain, tentang bagaimana kita  dapat membantu orang untuk menjalani hari dengan lebih baik.

(source pic: pinterest.com)